Adapun gerakan nasional meliputi tiga aspek.
1.Aspek politik, yakni gerakan nasional menumbangkan dominasi politik kaum imperialis dan menyuarakan keinginan rakyat untuk merdeka.
2.Aspek ekonomi, bahwa gerakan nasional bisa terlihat dengan adanya penghapusan eksploitasi ekonomi asing, yang bertujuan untuk membangun masyarakat baru yang bebas dari kesengsaraan dan kemelaratan, sesuai dengan cita-cita keadilan sosial.
3.Aspek kebudayaan, yakni kaum nasionalis ingin menghapus penetrasi kebudayaan asing yang merugikan dan mematikan budaya bangsa dan menghidupkan kembali kebudayaan dan kepribadian bangsa.
Di kawasan Asia, kesadaran nasional baru bangkit
sekitar permulaan abad ke-20 untuk melepaskan cengkeraman dari kekuasaan Barat.
Misalnya, gerakan nasional India yang dipelopori oleh Mahatma Gandhi, gerakan
nasional Cina yang dipelopori oleh Sun Yat Sen, gerakan nasional Turki yang
dipelopori oleh Mustafa Kemal Pasha.
Mahatma Gandhi mengajarkan beberapa
hal.
- Swadesi, yaitu gerakan rakyat India untuk membuat dan memakai bahan buatan dalam negeri sendiri.
- Ahimsa, artinya melawan tanpa kekerasan (dilarang membunuh artinya tidak berbuat apa-apa.
- Satyagraha, artinya gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan penjajah (Inggris) sehingga disebut gerakan nonkooperatif.
- Hartal, artinya berkabung karena ada kejadian yang menyedihkan. Berkabung sebagai tanda protes (mogok).
- Purnaswaray, yaitu merdeka penuh.
Hasil perjuangan rakyat India ialah pada tanggal 15
Agustus 1947 rakyat mendapatkan status dominion dan berhak mengatur urusan
dalam negerinya sendiri. Pada tanggal 26 Januari 1950, negara India mendapat
kemerdekaan penuh dengan Nehru sebagai perdana menterinya.
Sun Yat Sen, pelopor gerakan nasional Cina, mengajarkan Sun Min Chu I (tiga asas kerakyatan), yaitu Min Chu (nasionalisme), Min Chuan (demokrasi), dan Min Shen (sosialisme). Gerakan nasional Cina berhasil mengusir Inggris serta melahirkan Republik Cina (1912).
Gerakan nasional Turki dipelopori oleh Mustafa Kemal Pasha. Sebelumnya, terjadi Gerakan Turki Muda yang bertujuan untuk menyelamatkan Turki dari keruntuhan, mengembangkan rasa nasionalisme, dan membulatkan semangat kebangsaan Turki.
Adapun Gerakan Turki Muda meliputi hal-hal berikut.
- Modernisasi Turki, yaitu membangun Turki secara modern.
- Nasionalisme berarti menebalkan rasa kebangsaan Turki sehingga rakyat berjuang mempertahankan Turki dari rongrongan penjajahan.
- Demokrasi berarti membentuk pemerintahan atas dasar kedaulatan rakyat dengan UUD,
Selanjutnya, Kemal Pasha mengambil tindakan, antara lain,
- Memproklamasikan Turki menjadi republik pertama dengan Mustafa Kemal Pasha sebagai presidennya pada tanggal 29 Oktober 1923.
- Melaksanakan pemerintahan modern, yakni pengesahan UUD, kota Ankara sebagai ibu kota.
- Modernisasi ekonomi dengan cara mengadakan rencana pembangunan lima tahun.
- Modernisasi pertahanan dan persenjataan modern.
Munculnya
Pergerakan Nasional Indonesia
Latar belakang lahirnya pergerakan nasional Indonesia
tidak terlepas dari peristiwa-peristiwa di Asia, misalnya, kemenangan Jepang
atas Rusia (1901 – 1905), meningkatnya pendidikan rakyat, terbitnya surat kabar
sebagai media komunikasi, serta adanya paham baru yang masuk ke Indonesia yang
mempercepat tumbuh dan berkembangnya nasionalisme Indonesia.
Menurut Sartono Kartodirjo, nasionalisme Indonesia
merupakan antitesa dari kolonialisme. Maksudnya, munculnya nasionalisme karena
adanya penjajahan oleh Belanda.
Ada beberapa yang melatarbelakangi
Pergerakan Nasional Indonesia.
1.Pengaruh pendidikan
Adanya Trilogi Van Deventer, khususnya dalam bidang
edukasi, ternyata membawa pengaruh lahirnya sekolah bagi rakyat Indonesia.
Walaupun pada kenyataannya, sekolah diperuntukkan anak-anak Barat namun rakyat
pribumi juga mendapatkan bagian dari usaha pendidikan tersebut. Bagi anak-anak
pribumi, sekolah diselenggarakan untuk mencapai lulusan rendah dan diangkat
menjadi pegawai rendahan. Namun dalam perkembangannya, sekolah mampu melahirkan
kaum cerdik pandai yang pada saatnya akan melahirkan kaum pelopor pergerakan
nasional, seperti Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Pendidikan juga mengubah masa depan
bangsa sebagai modernisasi yang mampu mempercepat tumbuhnya nasionalisme bangsa
Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya hal-hal berikut.
a.Tumbuhnya organisasi modern sejak tahun 1908
ditandai lahirnya Budi Utomo.
b.Tumbuhnya golongan terpelajar Indonesia yang dapat
melihat tajam akibat penjajahan
c.Tumbuhnya kesadaran kebangsaan melalui momentum 1908
dan 1920 yang puncaknya 17 Agustus 1945.
d.Adanya perubahan taktik dalam mengusir penjajahan
tidak menggunakan kekerasan senjata, tetapi berdiplomasi melalui organisasi
modern.
2.Diskriminasi
Perbedaan perlakuan yang dijalankan oleh penjajah terhadap rakyat membuat status sosial rakyat semakin terpuruk. Rakyat pribumi ditempatkan pada golongan terbawah, sedangkan bangsa Belanda menempatkan dirinya pada golongan teratas.
Penggolongan ini berkaitan dengan hak yang dimilikinya. Sadar akan perlakuan semacam ini, para pemuda belajar ke luar negeri dan mengenyam pengaruh ide-ide Barat .Mereka bangkit melawan ketidakadilan penjajah sehingga lahirlah gerakan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Pembagian kelas masyarakat masa
kolonial Hindia-Belanda
1.Golongan Eropa menempati lapisan teratas.
2.Golongan Timur Asing (Arab, Cina, Jepang) menempati lapisan menengah.
3.Golongan pribumi menempati lapisan terbawah.
2.Golongan Timur Asing (Arab, Cina, Jepang) menempati lapisan menengah.
3.Golongan pribumi menempati lapisan terbawah.
3.Pengaruh paham baru
Paham baru yang berkembang di Eropa seperti
nasionalisme, demokrasi, dan liberalisme juga masuk ke negara jajahannya di
Asia-Afrika. Pengaruh dari paham baru inilah yang membuka pola pikir rakyat
untuk menggunakan kemampuannya melawan ketidakadilan dan perampasan hak atas
bangsa sehingga ada kebangkitan melawan penindasan penjajah untuk mewujudkan
hidup yang merdeka. Selain itu, munculnya kaum cerdik pandai juga mendorong
lahirnya organisasi modern di Indonesia untuk melawan penjajah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar